Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas
tentang jenis-jenis topologi jaringan komputer beserta kelebihan dan
kekurangannya. Yuk mari langsung kita simak pembahasannya di bawah ini:
Apakah itu Topologi Jaringan??
Topologi jaringan atau arsitektur jaringan
adalah gambaran perencanaan hubungan antarkomputer dalam Local Area Network
yang umumnya menggunakan kabel (sebagai media tranmisi), dengan konektor,
Ethernet card, dan perangkat pendukung lainnya.
Jenis-Jenis Topologi Jaringan
Topologi
ini adalah sebuah topologi yang media transmisinya menggunakan kabel tunggal
atau kabel pusat tempat yang menghubungkan client dan server. Topologi
ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup, di mana di
sepanjang kabel terdapat node-node. Topologi bus ini memakai kabel BNC dan di
bagian kedua ujungnya harus diberi terminator.
Sebenarnya
Topologi ini cukup sederhana serta mudah ditangani, tetapi saat ini telah
banyak ditinggalkan dikarenakan padatnya lalulintas data dan jika terdapat satu
node yang rusak maka seluruh jaringan tidak bisa berfungsi. Signal dalam kabel
dengan topologi ini dilewati satu arah sehingga memungkinkan sebuah collision
terjadi.
Kelebihan :
- Murah, karena media transmisinya hanya memakai
kabel tunggal serta terpusat sehingga tidak memerlukan kabel yang banyak, dan
kabel yang dipakai banyak tersedia di pasaran.
- Mempunyai Layout kabel yang sederhana, dalam
pemasangan topologi bus skema dan rancangan kabel yang dipakai sangat sederhana
sehingga pemasangannya lebih mudah.
- Mudah dikembangkan, karena dalam pengembangan
jaringan komputer baik client maupun server bisa dilakukan dengan mudah tanpa
mengganggu komputer lain.
- Setiap komputer dapat saling berhubungan secara
langsung.
Kekurangan:
- Sering terjadi hang/crass talk, yaitu bila lebih
dari satu pasang memakai jalur di waktu yang sama, harus bergantian atau
ditambah relay.
- Sulit mengidentifikasi kesalahan jika jaringan
mengalami gangguan.
- Lalu lintas data padat karena topologi bus
menggunakan kabel terpusat sebagai transmisi.
- Jika terdapat salah satu client yang rusak, maka
jaringan tidak dapat berfungsi.
- Sebagai penguat sinyal dibutuhkan repeater untuk
jarak jauh.
Topologi ring atau sering disebut denga topologi cincin adalah topologi
jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke
dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk
cincin.
Pada Topologi
cincin, masing-masing titik/node berfungsi sebagai repeater yang akan
memperkuat sinyal disepanjang sirkulasinya, artinya masing-masing perangkat
saling bekerjasama untuk menerima sinyal dari perangkat sebelumnya kemudian
meneruskannya pada perangkat sesudahnya, proses menerima dan meneruskan sinyal
data ini dibantu oleh TOKEN.
TOKEN berisi
informasi bersamaan dengan data yang berasal dari komputer sumber, token
kemudian akan melewati titik/node dan akan memeriksa apakah informasi data
tersebut digunakan oleh titik/node yang bersangkutan, jika ya maka token akan
memberikan data yang diminta oleh node untuk kemudian kembali berjalan ke
titik/node berikutnya dalam jaringan. Jika tidak maka token akan melewati
titik/node sambil membawa data menuju ke titik/node berikutnya. proses ini akan
terus berlangsung hingga sinyal data mencapi tujuannya.
Dengan cara kerja
seperti ini maka kekuatan sinyal dalam aliran data dapat terjaga. Kemampuan
sinyal data dalam melakukan perjalanan disepanjang lingkaran adalah hal yang
sangat vital dalam Topologi cincin.
Kelebihan:
- Kegagalan koneksi akibat gangguan media dapat
diatasi lewat jalur lain yang masih terhubung.
- Penggunaan sambungan point to point membuat
transmission error dapat diperkecil
- Mudah untuk dirancang dan
diimplementasikan
- Memiliki performa yang lebih baik daripada
topologi bus, bahkan untuk aliran data yang berat
sekalipun.
- Mudah untuk melakukan konfigurasi ulang
dan instalasi perangkat baru.
- Mudah untuk melakukan pelacakan dan
pengisolasian kesalahan dalam jaringan karena menggunakan konfigurasi point to
point
- Hemat kabel
- Tidak akan terjadi tabrakan pengiriman
data (collision), karena pada satu waktu hanya satu node
yang dapat mengirimkan data
Kekurangan:
- Data yang dikirim bila melalui banyak komputer,
transfer data menjadi lambat.
- Peka kesalahan, sehingga jika terdapat
gangguan di suatu node mengakibatkan terganggunya seluruh jaringan. Namun hal
ini dapat diantisipasi dengan menggunakan cincin ganda (dual ring).Pengembangan jaringan lebih kaku,
karena memindahkan, menambah dan mengubah perangkat jaringan dan mempengaruhi
keseluruhan jaringan.
- Kinerja komunikasi dalam jaringan
sangat tergantung pada jumlah titik/node yang terdapat pada jaringan.
- Lebih sulit untuk dikonfigurasi daripada topologi star
- Diperlukan penanganan dan pengelolaan
khusus bandles
Karakteristik
dari topologi jaringan ini adalah node (stasion) berkomunikasi langsung dengan
stasion yang lain melalui central node (hub/switch), traffic data mengalir dari
node ke central node dan diteruskan ke node (stasion) tujuan. Jika salah satu
segmen kabel putus, jaringan lain tidak akan terputus.
Kelebihan:
- Akses ke stasion lain (client atau server)
cepat.
- Dapat menerima workstasion baru selama port di
central node (hub/switch) tersedia.
- Hub/switch bertindak sebagai konsetrator.
- Hub/switch dapat disusun seri (bertingkat) untuk
menambah jumlah stasion yang terkoneksi di jaringan.
- User dapat lebih banyak disbanding topologi bus
maupun ring.
- Kerusakan
pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan
station yang terpaut.
- Tingkat keamanan termasuk tinggi.
- Tahan
terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
- Penambahan dan pengurangan station
dapat dilakukan dengan mudah.
- Akses Kontrol terpusat.
- Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan
jaringan.
- Paling fleksibel.
Kekurangan:
- Jika node tengah mengalami kerusakan,
maka seluruh rangkaian akan berhenti.
- Bila traffic data cukup tinggi dan terjadi
collision, maka semua komunikasi akan ditunda, dan koneksi akan dilanjutkan
dengan cara random, apabila hub/switch mendeteksi tidak ada jalur yang sedang
dipergunakan oleh node lain.
- Boros dalam pemakaian kabel.
- HUB jadi elemen kritis karena kontrol
terpusat
- Peran hub sangat sensitif sehinga
ketika terdapat masalah dengan hub maka jaringan tersebut akan down.
- Jaringan tergantung pada terminal
pusat.
- Jika menggunakan switch dan lalu lintas
data padat dapat menyebabkan jaringan lambat.
- Biaya jaringan lebih mahal dari pada
bus atau ring.
4. Topologi daisy-chain
(linear)
Topologi
ini biasa disebut dengan topologi bus beruntut, tata letak ini termasuk tata
letak umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik sambungan (komputer) yang
dihubungkan dengan penyambung yang disebut dengan Penyambung-T dan pada
ujungnya harus diakhiri dengan sebuah penamat (terminator).
Topologi
ini merupakan peralihan dari topologi bus dan topologi ring, dimana tiap simpul
terhubung langsung kedua simpul lain melalui segmen kabl, tetapi segmen
membentuk saluran, bukan lingkaran utuh. Antar komputer seperti terhubung
secara seri.
Kelebihan :
- Tata letak kabel sederhana, Murah
meriah karena Hemat kabel
-
Instalasi dan pemeliharannya murah.
- Mudah dikembangkan.
- Tidak butuh kendali pusat
- Penambahan maupun pengurangan penamat
dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan
Kekurangan:
- Kurang andal (tidak sesuai dengan kemajuan
jaman)
- Deteksi dan isolasi kesalahan sangat
kecil.
- Kepadatan lalu lintas tinggi
- Keamanan data kurang terjamin
- Kecepatan akan menurun bila jumlah
pemakai bertambah
- Diperlukan pengulang (repeater)
untuk jarak jauh.
5. Topologi Tree /
Hierarchical
Topologi
Tree adalah sebuah topologi jaringan komputer yang merupakan gabungan kombinasi
dari topologi bus dan topologi star. Dalam menyusunannya topologi ini
menggunakan topologi bus sebagai tulang punggung jaringan yang menghubungkan
beberapa topologi jaringan star.
Topologi
jaringan tree juga banyak disebut dengan topologi bertingkat atau topologi
pohon, karena jika digambarkan, bentuk jaringan ini menyerupai bentuk pohon
dengan cabang dan ranting. Dimana cabang memiliki tingkat lebih tinggi dari
ranting. Dalam jaringan topologi tree juga terdapat tingkatan jaringan, dimana
jaringan dengan tingkat yang lebih tinggi akan dapat mempengaruhi dan
mengontrol jaringan yang terdapat dibawahnya.
Tidak
semua stasiun mempunyai kedudukan yang sama. Stasiun yang kedudukannya lebih
tinggi menguasai stasiun di bawahnya, sehingga jaringan sangat tergantung pada
stasiun yang kedudukannya lebih tinggi (hierarchical topology) dan kedudukan
stasiun yang sama disebut peer topology.
Kelebihan:
- Mendukung untuk diterapkan pada jaringan
komputer dengan skala besar
- Pengembangan jaringan atau penambahan client
yang berada dibawah hub pusat dapat dilakukan dengan mudah
- Identifikasi kerusakan pada jaringan serta
isolasi jaringan dapat dilakukan dengan mudah
- Jika salah satu client mengalami kerusakan atau
gangguan
- Tidak akan mempengaruhi client lain, dan
manajemen data yang baik, sebab komunikasi terjadi secara point to point.
Kekurangan:
- Jika kabel utama (backbone) rusak, maka seluruh
jaringan akan terganggu.
- Hub memegang peran penting dalam jaringan, jika
hub rusak maka seluruh jaringan akan terganggu.
- Jika komputer yang berada di tingkat atas
mengalami kerusakan atau gangguan, maka komputer yang berada dibawahnya juga
akan mengalami gangguan.
- Biaya yang diperlukan dalam membangun jaringan
ini lebih mahal, sebab menggunakan lebih banyak kabel dan hub konfigurasi dan
pemasangan kabel dalam jaringan tree lebih rumit dibanding topologi lain.
- Perawatan dalam menjaga stabilitas jaringan
cukup sulit dilakukan, sebab terdapat banyak perancangan pada node.
- Kinerja jaringan serta aliran data lebih lambat,
sebab komunikasi antar komputer tidak bisa berjalan langsung, namun harus
melalui hub terlebih dahulu.
- Lalu lintas data sangat padat, sebab melalui
sebuah kabel utama (backbone), sehingga kemungkinan terjadinya collision
(tabrakan file data) sangat besar.
6. Topologi Mesh dan Full
Connected
Topologi
jaringan ini menerapkan hubungan antarsentral secara penuh. Jumlah saluran yang
harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi
1 (n-1, n=jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan
meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Disamping kurang ekonomis juga
relative mahal dalam pengoperasiannya.
Topologi
mesh ini merupakan teknologi khusus (ad hock) yang tidak dapat dibuat dengan
pengkabelan, kaena sistemnya yang rumit, namun dengan teknologi wireless
topologi ini sangat memungkinkan untuk diwujudkan (karena dapat dipastikan
tidak aka nada kabel yang berseliweran). Biasanya untuk memperkuat sinyal
transmisi data yang dikirimkan, ditengah-tengah (area) antarkomputer yang
kosong ditempatkan perangkat radio (air point) yang berfungsi seperti repeater
untuk memperkuat sinyal sekaligus untuk mengatur arah komunikasi data yang
terjadi.
Kelebihan:
- Hubungan dedicated links menjamin data
langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya
sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk
berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara
beramai-ramai/sharing).
- Lalu lintas data sangat padat, sebab melalui
sebuah kabel utama (backbone), sehingga Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila
terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya
kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan
memengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
- Privacy dan security pada topologi mesh
lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan
dapat diakses oleh komputer lainnya.
- Memudahkan proses identifikasi
permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
Kekurangan:
- Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O.
semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak
kabel links dan port I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).
- Hal tersebut sekaligus juga
mengindikasikan bahwa topologi jenis ini * Karena setiap komputer harus
terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya maka instalasi dan
konfigurasi menjadi lebih sulit.
- Banyaknya kabel yang digunakan juga
mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat
komputer-komputer tersebut berada.
Topologi
ini merupakan topologi gabungan dari beberapa topologi yang ada, yang bisa
memadukan kinerja dari beberapa topologi yang berbeda, baik sistem maupun media
transmisinya.
Kelebihan:
- Kecepatan
transfer data pada topologi jaringan hybrid tergolong stabil, hal ini
dikarenakan topologi hybrid menggabungkan kelebihan dari topologi jaringan
lainnya dan meminimalisir kekurangannya.
- Apabila terjadi
gangguan pada salah satu node, tidak akan menggangu kinerja keseluruhan
jaringan pada topologi jaringan hybrid.
- Dapat berkerja
dengan lebih baik walaupun lalu lintas data pada jaringan berbeda.
- Untuk
mengembangkan topologi hybrid ini, dapat dilakukan dengan mudah tanpa
merubah apapun dari topologi yang sudah ada.
- Dapat digunakan
untuk menggabungkan model topologi jaringan apapun.
- Lebih fleksibel
dibandingan model topologi yang lain, sehingga dapat disesuaikan untuk
keperluan pada lingkungan jaringan yang berbeda.
Kekurangan:
- Pengolahan jaringan pada topologi
hybrid tergolong rumit, hal ini karena topologi jaringan hybrid merupakan
gabungan dari beberapa model topologi yang berbeda.
- Untuk mengkonfigurasi dan instalasi
topologi jaringan ini tergolong lebih sulit, dibutuhkan kesabaran dan
ketelitian dalam konfigurasi dan instalasi jaringan komputer.
- Biaya yang dibutuhkan untuk
membangunnya tergolong mahal, hal ini disebabkan oleh kebutuhan kabel yang
cukup banyak.
Topologi peer to peer merupakan
jaringan di dalam komputer yang di dalam rangkaiannya hanya terdiri dari
beberapa komputer saja, bahkan tak lebih jumlahnya dari 10 komputer. Sehingga
setiap komputer satu sama lainnya dapat saling berinteraksi tanpa harus adanya
server. Dapat dikatakan jika setiap komputer dapat menjadi client ataupun
server. Hal inilah yang merupakan konsep dari topologi peer to peer.
Topologi jaringan peer to peer selalu
dikaitkan dengan jenis topologi jaringan bus, namun pada topologi peer to peer
memiliki bentuk komunikasi serta arah koneksinya yang tidak searah seperti pada
jenis topologi bus. Di dalam jaringan topologi peer to peer, pengguna dari
masing-masing perangkat komputer memiliki tanggung jawab pada administrasi
resource komputer, mulai dari membuat nama user, mengshare, menandai izin
akses, dan lainnya. Setiap user memiliki tanggung jawab dalam membackup
data-data yang ada di dalam komputer.
Untuk pemasangan dari topologi jaringan
peer to peer ini sebenarnya termasuk murah dan mudah untuk dilakukan. Jenis
topologi jaringan peer to peer biasanya hanya membutuhkan 2 komputer yang
memiliki kartu jaringan NIC (Network Interface Card) dan terhubung ke dalam
jaringan yang sama. Setelah komputer dapat terhubung, maka pengguna akan dapat
membagikan data ataupun informasi kepada pengguna lainnya secara langsung dan
terarah.
Kelebihan:
- Setiap perangkat komputer yang ada di
dalam jaringan topologi peer to peer dapat melakukan transfer file serta
menerima file yang disesuaikan dengan kebutuhan masing masing pengguna.
- Jenis topologi jaringan ini memiliki
sifat independen, yang mana setiap komputer yang ada di dalam jaringan tersebut
dapat melakukan berbagai hal tanpa adanya ketergantungan dari server ataupun
perangkat penghubungan lainnya semisal switch, hub dan lain sebagainya.
- Biaya pengadaan dari topologi peer to
peer lebih murah dibandingkan dengan jenis topologi jaringan. Hal ini
dikarenakan dalam jaringan ini tidak membutuhkan komputer server ataupun
perangkat penghubung lainnya di dalam jaringan.
- Lebih mudah diimplementasikan, hal ini
dikarenakan ada banyaknya dukungan yang berasal dari perangkat lunak dan
perangkat keras model terbaru.
- Menggunakan topologi jaringan peer to
peer tidak akan memberatkan kerja komputer lainnya yang ada di dalam jaringan.
Hal ini dikarenakan setiap komputer sudah menyimpan file-file yang dimilikinya
dan file tersebut juga dapat digunakan dengan komputer lainnya secara bersama
sama.
Kekurangan:
- Tingkat keamanan dari jenis topologi
jaringan ini dirasa kurang terjamin, hal ini dikarenakan setiap komputer di
dalam jaringan tersebut memiliki sistem keamanan yang berbeda satu sama
lainnya.
- Pengaturam serta konfigurasi dari
topologi peer to peer ini dirasa lebih rumit.
- Konsep penyimpanan data yang ada di
dalam jaringan topologi peer dimiliki oleh setiap komputer. Sehingga ketika
salah satu komputer yang ada di dalam jaringan mengalami gangguan maka membuat
akses data menjadi terganggu.
- Karena data tersebar di masing masing
perangkat, maka tentu saja harus dilakukan backup di masing masing komputer.
Nah, itu tadi merupakan
jenis-jenis topologi jaringan komputer yang dapat dibahas pada materi kali ini.
Semoga postingan ini bisa bermanfaat untuk kalian semua. Terima Kasih.
Sumber Referensi :