Pages

Selasa, 23 Oktober 2018

Jenis-Jenis Topologi Jaringan


Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang jenis-jenis topologi jaringan komputer beserta kelebihan dan kekurangannya. Yuk mari langsung kita simak pembahasannya di bawah ini:

Apakah itu Topologi Jaringan??
Topologi jaringan atau arsitektur jaringan adalah gambaran perencanaan hubungan antarkomputer dalam Local Area Network yang umumnya menggunakan kabel (sebagai media tranmisi), dengan konektor, Ethernet card, dan perangkat pendukung lainnya.

Jenis-Jenis Topologi Jaringan
1.     Topologi Bus
Topologi ini adalah sebuah topologi yang media transmisinya menggunakan kabel tunggal atau kabel pusat  tempat yang menghubungkan client dan server. Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup, di mana di sepanjang kabel terdapat node-node. Topologi bus ini memakai kabel BNC dan di bagian kedua ujungnya harus diberi terminator.
Sebenarnya Topologi ini cukup sederhana serta mudah ditangani, tetapi saat ini telah banyak ditinggalkan dikarenakan padatnya lalulintas data dan jika terdapat satu node yang rusak maka seluruh jaringan tidak bisa berfungsi. Signal dalam kabel dengan topologi ini dilewati satu arah sehingga memungkinkan sebuah collision terjadi.
Kelebihan :
  • Murah, karena media transmisinya hanya memakai kabel tunggal serta terpusat sehingga tidak memerlukan kabel yang banyak, dan kabel yang dipakai banyak tersedia di pasaran.
  •  Mempunyai Layout kabel yang sederhana, dalam pemasangan topologi bus skema dan rancangan kabel yang dipakai sangat sederhana sehingga pemasangannya lebih mudah.
  •  Mudah dikembangkan, karena dalam pengembangan jaringan komputer baik client maupun server bisa dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu komputer lain. 
  • Setiap komputer dapat saling berhubungan secara langsung.

Kekurangan:
  • Sering terjadi hang/crass talk, yaitu bila lebih dari satu pasang memakai jalur di waktu yang sama, harus bergantian atau ditambah relay. 
  • Sulit mengidentifikasi kesalahan jika jaringan mengalami gangguan. 
  • Lalu lintas data padat karena topologi bus menggunakan kabel terpusat sebagai transmisi.
  • Jika terdapat salah satu client yang rusak, maka jaringan tidak dapat berfungsi. 
  • Sebagai penguat sinyal dibutuhkan repeater untuk jarak jauh.

2.     Topologi Ring
Topologi ring atau sering disebut denga topologi cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin.
Pada Topologi cincin, masing-masing titik/node berfungsi sebagai repeater yang akan memperkuat sinyal disepanjang sirkulasinya, artinya masing-masing perangkat saling bekerjasama untuk menerima sinyal dari perangkat sebelumnya kemudian meneruskannya pada perangkat sesudahnya, proses menerima dan meneruskan sinyal data ini dibantu oleh TOKEN.
TOKEN berisi informasi bersamaan dengan data yang berasal dari komputer sumber, token kemudian akan melewati titik/node dan akan memeriksa apakah informasi data tersebut digunakan oleh titik/node yang bersangkutan, jika ya maka token akan memberikan data yang diminta oleh node untuk kemudian kembali berjalan ke titik/node berikutnya dalam jaringan. Jika tidak maka token akan melewati titik/node sambil membawa data menuju ke titik/node berikutnya. proses ini akan terus berlangsung hingga sinyal data mencapi tujuannya.
Dengan cara kerja seperti ini maka kekuatan sinyal dalam aliran data dapat terjaga. Kemampuan sinyal data dalam melakukan perjalanan disepanjang lingkaran adalah hal yang sangat vital dalam Topologi cincin.

Kelebihan:
  • Kegagalan koneksi akibat gangguan media dapat diatasi lewat jalur lain yang masih terhubung.
  • Penggunaan sambungan point to point membuat transmission error dapat diperkecil
  •  Mudah untuk dirancang dan diimplementasikan 
  • Memiliki performa yang lebih baik daripada topologi bus, bahkan untuk aliran data yang berat sekalipun.
  • Mudah untuk melakukan konfigurasi ulang dan instalasi perangkat baru. 
  • Mudah untuk melakukan pelacakan dan pengisolasian kesalahan dalam jaringan karena menggunakan konfigurasi point to point 
  • Hemat kabel
  •  Tidak akan terjadi tabrakan pengiriman data (collision), karena pada satu waktu hanya satu node yang dapat mengirimkan data
Kekurangan:
  • Data yang dikirim bila melalui banyak komputer, transfer data menjadi lambat.
  • Peka kesalahan, sehingga jika terdapat gangguan di suatu node mengakibatkan terganggunya seluruh jaringan. Namun hal ini dapat diantisipasi dengan menggunakan cincin ganda (dual ring).Pengembangan jaringan lebih kaku, karena memindahkan, menambah dan mengubah perangkat jaringan dan mempengaruhi keseluruhan jaringan.
  •  Kinerja komunikasi dalam jaringan sangat tergantung pada jumlah titik/node yang terdapat pada jaringan. 
  • Lebih sulit untuk dikonfigurasi daripada topologi star 
  • Diperlukan penanganan dan pengelolaan khusus bandles 

3.     Topologi Star
Karakteristik dari topologi jaringan ini adalah node (stasion) berkomunikasi langsung dengan stasion yang lain melalui central node (hub/switch), traffic data mengalir dari node ke central node dan diteruskan ke node (stasion) tujuan. Jika salah satu segmen kabel putus, jaringan lain tidak akan terputus.

Kelebihan: 
  • Akses ke stasion lain (client atau server) cepat.
  • Dapat menerima workstasion baru selama port di central node (hub/switch) tersedia.
  •  Hub/switch bertindak sebagai konsetrator. 
  • Hub/switch dapat disusun seri (bertingkat) untuk menambah jumlah stasion yang terkoneksi di jaringan. 
  • User dapat lebih banyak disbanding topologi bus maupun ring.
  • Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut. 
  • Tingkat keamanan termasuk tinggi. 
  • Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
  •  Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah. 
  • Akses Kontrol terpusat. 
  • Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan. 
  • Paling fleksibel.
Kekurangan:
  • Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti.
  • Bila traffic data cukup tinggi dan terjadi collision, maka semua komunikasi akan ditunda, dan koneksi akan dilanjutkan dengan cara random, apabila hub/switch mendeteksi tidak ada jalur yang sedang dipergunakan oleh node lain.
  • Boros dalam pemakaian kabel.
  • HUB jadi elemen kritis karena kontrol terpusat
  • Peran hub sangat sensitif sehinga ketika terdapat masalah dengan hub maka jaringan tersebut akan down.
  • Jaringan tergantung pada terminal pusat.
  • Jika menggunakan switch dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan lambat. 
  • Biaya jaringan lebih mahal dari pada bus atau ring.

4.     Topologi daisy-chain (linear)
Topologi ini biasa disebut dengan topologi bus beruntut, tata letak ini termasuk tata letak umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik sambungan (komputer) yang dihubungkan dengan penyambung yang disebut dengan Penyambung-T dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah penamat (terminator).
Topologi ini merupakan peralihan dari topologi bus dan topologi ring, dimana tiap simpul terhubung langsung kedua simpul lain melalui segmen kabl, tetapi segmen membentuk saluran, bukan lingkaran utuh. Antar komputer seperti terhubung secara seri.

Kelebihan : 
  •  Tata letak kabel sederhana, Murah meriah karena Hemat kabel
  •   Instalasi dan pemeliharannya murah.
  •  Mudah dikembangkan.
  •  Tidak butuh kendali pusat
  •  Penambahan maupun pengurangan penamat dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan
Kekurangan:
  • Kurang andal (tidak sesuai dengan kemajuan jaman)
  •  Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil.
  • Kepadatan lalu lintas tinggi 
  • Keamanan data kurang terjamin 
  • Kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai bertambah 
  • Diperlukan pengulang (repeater) untuk jarak jauh.

5.     Topologi Tree / Hierarchical
Topologi Tree adalah sebuah topologi jaringan komputer yang merupakan gabungan kombinasi dari topologi bus dan topologi star. Dalam menyusunannya topologi ini menggunakan topologi bus sebagai tulang punggung jaringan yang menghubungkan beberapa topologi jaringan star.
Topologi jaringan tree juga banyak disebut dengan topologi bertingkat atau topologi pohon, karena jika digambarkan, bentuk jaringan ini menyerupai bentuk pohon dengan cabang dan ranting. Dimana cabang memiliki tingkat lebih tinggi dari ranting. Dalam jaringan topologi tree juga terdapat tingkatan jaringan, dimana jaringan dengan tingkat yang lebih tinggi akan dapat mempengaruhi dan mengontrol jaringan yang terdapat dibawahnya.
Tidak semua stasiun mempunyai kedudukan yang sama. Stasiun yang kedudukannya lebih tinggi menguasai stasiun di bawahnya, sehingga jaringan sangat tergantung pada stasiun yang kedudukannya lebih tinggi (hierarchical topology) dan kedudukan stasiun yang sama disebut peer topology.

Kelebihan: 
  • Mendukung untuk diterapkan pada jaringan komputer dengan skala besar
  • Pengembangan jaringan atau penambahan client yang berada dibawah hub pusat dapat dilakukan dengan mudah 
  • Identifikasi kerusakan pada jaringan serta isolasi jaringan dapat dilakukan dengan mudah 
  • Jika salah satu client mengalami kerusakan atau gangguan 
  • Tidak akan mempengaruhi client lain, dan manajemen data yang baik, sebab komunikasi terjadi secara point to point.
Kekurangan:
  • Jika kabel utama (backbone) rusak, maka seluruh jaringan akan terganggu.
  • Hub memegang peran penting dalam jaringan, jika hub rusak maka seluruh jaringan akan terganggu.
  • Jika komputer yang berada di tingkat atas mengalami kerusakan atau gangguan, maka komputer yang berada dibawahnya juga akan mengalami gangguan. 
  • Biaya yang diperlukan dalam membangun jaringan ini lebih mahal, sebab menggunakan lebih banyak kabel dan hub konfigurasi dan pemasangan kabel dalam jaringan tree lebih rumit dibanding topologi lain. 
  • Perawatan dalam menjaga stabilitas jaringan cukup sulit dilakukan, sebab terdapat banyak perancangan pada node.
  • Kinerja jaringan serta aliran data lebih lambat, sebab komunikasi antar komputer tidak bisa berjalan langsung, namun harus melalui hub terlebih dahulu. 
  • Lalu lintas data sangat padat, sebab melalui sebuah kabel utama (backbone), sehingga kemungkinan terjadinya collision (tabrakan file data) sangat besar.

6.     Topologi Mesh dan Full Connected
Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antarsentral secara penuh. Jumlah saluran yang harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n=jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Disamping kurang ekonomis juga relative mahal dalam pengoperasiannya.
Topologi mesh ini merupakan teknologi khusus (ad hock) yang tidak dapat dibuat dengan pengkabelan, kaena sistemnya yang rumit, namun dengan teknologi wireless topologi ini sangat memungkinkan untuk diwujudkan (karena dapat dipastikan tidak aka nada kabel yang berseliweran). Biasanya untuk memperkuat sinyal transmisi data yang dikirimkan, ditengah-tengah (area) antarkomputer yang kosong ditempatkan perangkat radio (air point) yang berfungsi seperti repeater untuk memperkuat sinyal sekaligus untuk mengatur arah komunikasi data yang terjadi.

Kelebihan:
  • Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).
  • Lalu lintas data sangat padat, sebab melalui sebuah kabel utama (backbone), sehingga Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan memengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
  • Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya. 
  • Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
Kekurangan:
  • Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).
  • Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini * Karena setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.
  • Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada.

7.     Topologi Hybrid

Topologi ini merupakan topologi gabungan dari beberapa topologi yang ada, yang bisa memadukan kinerja dari beberapa topologi yang berbeda, baik sistem maupun media transmisinya.
Kelebihan:
  • Kecepatan transfer data pada topologi jaringan hybrid tergolong stabil, hal ini dikarenakan topologi hybrid menggabungkan kelebihan dari topologi jaringan lainnya dan meminimalisir kekurangannya.
  • Apabila terjadi gangguan pada salah satu node, tidak akan menggangu kinerja keseluruhan jaringan pada topologi jaringan hybrid.
  • Dapat berkerja dengan lebih baik walaupun lalu lintas data pada jaringan berbeda.
  • Untuk mengembangkan topologi hybrid ini, dapat dilakukan dengan mudah tanpa merubah apapun dari topologi yang sudah ada.
  • Dapat digunakan untuk menggabungkan model topologi jaringan apapun.
  • Lebih fleksibel dibandingan model topologi yang lain, sehingga dapat disesuaikan untuk keperluan pada lingkungan jaringan yang berbeda.
Kekurangan:
  • Pengolahan jaringan pada topologi hybrid tergolong rumit, hal ini karena topologi jaringan hybrid merupakan gabungan dari beberapa model topologi yang berbeda.
  • Untuk mengkonfigurasi dan instalasi topologi jaringan ini tergolong lebih sulit, dibutuhkan kesabaran dan ketelitian dalam konfigurasi dan instalasi jaringan komputer.
  • Biaya yang dibutuhkan untuk membangunnya tergolong mahal, hal ini disebabkan oleh kebutuhan kabel yang cukup banyak.

8.     Topologi Peer To Peer
Topologi peer to peer merupakan jaringan di dalam komputer yang di dalam rangkaiannya hanya terdiri dari beberapa komputer saja, bahkan tak lebih jumlahnya dari 10 komputer. Sehingga setiap komputer satu sama lainnya dapat saling berinteraksi tanpa harus adanya server. Dapat dikatakan jika setiap komputer dapat menjadi client ataupun server. Hal inilah yang merupakan konsep dari topologi peer to peer.
Topologi jaringan peer to peer selalu dikaitkan dengan jenis topologi jaringan bus, namun pada topologi peer to peer memiliki bentuk komunikasi serta arah koneksinya yang tidak searah seperti pada jenis topologi bus. Di dalam jaringan topologi peer to peer, pengguna dari masing-masing perangkat komputer memiliki tanggung jawab pada administrasi resource komputer, mulai dari membuat nama user, mengshare, menandai izin akses, dan lainnya. Setiap user memiliki tanggung jawab dalam membackup data-data yang ada di dalam komputer.
Untuk pemasangan dari topologi jaringan peer to peer ini sebenarnya termasuk murah dan mudah untuk dilakukan. Jenis topologi jaringan peer to peer biasanya hanya membutuhkan 2 komputer yang memiliki kartu jaringan NIC (Network Interface Card) dan terhubung ke dalam jaringan yang sama. Setelah komputer dapat terhubung, maka pengguna akan dapat membagikan data ataupun informasi kepada pengguna lainnya secara langsung dan terarah.

Kelebihan:
  • Setiap perangkat komputer yang ada di dalam jaringan topologi peer to peer dapat melakukan transfer file serta menerima file yang disesuaikan dengan kebutuhan masing masing pengguna.
  • Jenis topologi jaringan ini memiliki sifat independen, yang mana setiap komputer yang ada di dalam jaringan tersebut dapat melakukan berbagai hal tanpa adanya ketergantungan dari server ataupun perangkat penghubungan lainnya semisal switch, hub dan lain sebagainya.
  • Biaya pengadaan dari topologi peer to peer lebih murah dibandingkan dengan jenis topologi jaringan. Hal ini dikarenakan dalam jaringan ini tidak membutuhkan komputer server ataupun perangkat penghubung lainnya di dalam jaringan.
  • Lebih mudah diimplementasikan, hal ini dikarenakan ada banyaknya dukungan yang berasal dari perangkat lunak dan perangkat keras model terbaru.
  • Menggunakan topologi jaringan peer to peer tidak akan memberatkan kerja komputer lainnya yang ada di dalam jaringan. Hal ini dikarenakan setiap komputer sudah menyimpan file-file yang dimilikinya dan file tersebut juga dapat digunakan dengan komputer lainnya secara bersama sama.

Kekurangan:
  • Tingkat keamanan dari jenis topologi jaringan ini dirasa kurang terjamin, hal ini dikarenakan setiap komputer di dalam jaringan tersebut memiliki sistem keamanan yang berbeda satu sama lainnya.
  •  Pengaturam serta konfigurasi dari topologi peer to peer ini dirasa lebih rumit.
  • Konsep penyimpanan data yang ada di dalam jaringan topologi peer dimiliki oleh setiap komputer. Sehingga ketika salah satu komputer yang ada di dalam jaringan mengalami gangguan maka membuat akses data menjadi terganggu. 
  • Karena data tersebar di masing masing perangkat, maka tentu saja harus dilakukan backup di masing masing komputer.
Nah, itu tadi merupakan jenis-jenis topologi jaringan komputer yang dapat dibahas pada materi kali ini. Semoga postingan ini bisa bermanfaat untuk kalian semua. Terima Kasih.

Sumber Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar